Senin, 24 November 2008

Struktur Handphone Nokia BB5

Struktur Handphone Nokia BB5

Ponsel Nokia terbaru yang memiliki dual processor adalah golongan BB5. Ponsel golongan ini
memiliki kecanggihan yang tidak dimiliki oleh golongan Nokia sebelumnya (DCT3, DCT4, DCT4WD2). Ponsel Nokia BB5 seperti Nokia 6630, 6680, 6680, 6681, N Series.

I. Processor
Kedua Processor
yang berperan penting sebagai otak dari ponsel adalah :
- RAP3G (3G Radio Application Processor) yang berfungsi mengatur proses kerja utama ponsel. Tegangan yang didapat dari RETU yaitu VIO 1,8 Volt, serta Vcore 1,4 Volt dari TAHVO.
- OMAP (Open Multimedia Audio Processor) yang berfungsi mengatur User Interface seperti Camera, MMC, keypad, LCD, dsb. OMAP mendapat supply tegangan dari RETU yaitu VIO 1,8 Volt.
Masing-masing processor memiliki memory sendiri. RAP3G memiliki NOR Flash+SDRAM, sedangkan OMAP dengan APE Combo memory

II. Memory
Sebagai tempat penyimpanan data yang dibutuhkan oleh ponsel digunakan jenis memory sebagai berikut :
- NAND Flash (APE Combo Memory) yang diakses oleh OMAP Processor. Memory ini berisikan data-data aplikasi serta data pengaturan User Interface pengguna. NAND Flash mendapatkan supply tegangan dari IC Power RETU yaitu VIO 1,8 Volt dan VDRAM 1,8 Volt.
- NOR Flash+SDRAM (CMT Memory) yaitu memory yang berisikan data-data vital fungsi utama dari ponsel berisikan firmware, kalibrasi dan certificates ID. Supply tegangan VIO 1,8 Volt dari RETU.

III. Regulator Power Supply
Komponen Power Supply atau lebih dikenal dengan sebutan IC Power pada ponsel BB5 ini
juga terbagi menjadi dua bagian yaitu :
- RETU adalah IC Power Utama yang bertugas memberikan supply tegangan pada CPU, SIM Card, serta Startup Power dan tegangan vital lainnya. Juga memproses signal audio (Vibrator, Microphone,
Earphone dan Speaker Phone). Kerusakan pada RETU dpt menyebabkan ponsel mati total dan kerusakan lainnya. Fungsi lain dari RETU yaitu mengatur pencahayaan LED baik LCD/Keypad Led. Keypad LED tidak akan menyala saat berada di ruangan yang terang. ALS (Ambient Light Sensor) ini terletak pada casing depan ponsel berupa transistor peka cahaya.
- TAHVO adalah IC Power kedua yang bertugas pula memberikan tegangan ke CPU, tegangan pengisian battere (charger), tegangan flashing, serta tegangan LED. Tidak seperti DCT4, pada IC Powernya UEM yang mengandung data keamanan nomor IMEI, maka pada RETU dan TAHVO tidak ada data keamanan didalamnya, sehingga penggantian RETU dan TAHVO ini tidak diperlukan pengisian security area seperti halnya DCT4.

IV. RF (Radio Frequency)
IC Komponen Signal Processor pada ponsel BB5 juga terbagi dua komponen yaitu :
- HINKU adalah komponen penerima signal (Receiver). Signal yang masuk ke ponsel diolah oleh Hinku yang kemudian akan dikirimkan menuju RAP3G dan outputnya pada speaker.
- VINKU adalah komponen pemancar signal dari mic menuju RAP3G ke VINKU dan diperkuat oleh PA dan dipancarkan menuju provider..

V. Komponen lainnya
Komponen lainnya adalah
- PA GSM & WCDMA bertugas memperkuat ouput signal yang datang dari VINKU.
- Antenna Switch mengatur jalur penerima dan pemancar signal masuk dan keluar.
- Bluetooth IC mengontrol fungsi kerja Bluetooth untuk transfer data pada gelombang frekuensi 2,4 Ghz. Dengan mengenal dan mengetahui komponen serta fungsi kerjanya, maka kita dapat dengan mudah mendeteksi dan mengetahui asal kerusakan apabila terjadi masalah pada ponsel Nokia golongan terbaru ini.

Terima Kasih untuk Pak Harta ( Alfa2000 Cell ) atas artikel ini

Jumat, 21 November 2008

TENTANG FLASHING MENGGUNAKNAN TORNADO

Info DCT3


MCU Sw = (Master Control Unit) Berisi Data Utama HP --> Versi/Tgl/Type/Model dari HP yg sedang Connect.
PPM Sw = (Post Programmable Memory) Berisi Data Paket Bahasa HP (harus sama versi dgn MCU)
DSP Sw = (Data Signal Processor) Berisi Data yg tersimpan dalam CPU MAD
DSP ISw = Berisi Type ROM HP DCT3 dlm Hal ini ROM5 (Maka MAD yg tercantum adalah v18)
PPM Lp = Language Pack L = Bhs Indonesia (8210)
ASIC = Application Specific Integrated Circuit = CPU adalah MAD2WD1 yaitu CPU 8210/3310 DCT3
COBBA = IC Audio Nokia DCT3 dgn Hardware ID 31 dan Serial Number tsb. Jika S/N = 00000000 maka COBBA rusak/tdk terdetect
Prod. Id = Kode Produksi
MsId = Mobile Serial Identity = Kode Identitas dari ponsel
IMEI Net = IMEI Net yg bisa diganti2
IMEI Osn = IMEI Original Serial Number (Imei yg tersimpan pd IC Flash) Kedua2nya bisa diganti pd DCT3
Security = kode pengaman/ Security Code pd HP Nokia
Locks = Network lock : Mcc(Mobile Country Code) dan Mnc=Mobile Network Code) Kode Jaringan standar adalah 000-00. Selain kode itu maka HP dlm keadaan terkunci



MCU Sw = Data Utama HP (Jika Corrupt HP Matot, dsb)
PPM Sw = Data Paket Bahasa HP (Jika Corrupt HP Blank)
Prd.Cd = Product Code (Bisa diubah agar sesuai Back Casing dgn PM Edit)
Bpr Cd = Basic Product Code = sama dgn Prd.Cd
Pro. Sn = Product Serial Number
HW = Hardware ID ponsel tsb
PCI = Peripheral Component Interconnect (Jalur antar komponen)
UEM = Universal Energy Management ID = IC Power Nokia DCT4/WD2
UPP = Universal Phone Processor ID = CPU Nokia DCT4/WD2
RFIC = Radio Frequency IC ID = Identitas IC SIgnal Processor Nokia
DSP = Data Signal Processor ID
LCD = Type Liquid Crystal Display yg terpasang
IMEI = International Mobile Equipment Identity = No. IMEI ponsel.
SLconf= SIM Lock COnfiguration = Kode jaringan. Keadaan Standar adalah 001-01. Selain itu maka HP dlm keadaan terkunci
SLprof = SIM Lock Proof
SLvar = SIM Lock variable
SLaux = SIM Lock auxiliary
Provider : Operator yg mengunci ponsel. Test Equipment adalah kondisi normal(tdk terkunci) Not found berarti keadaan terkunci (4 locks)
dibawahnya adalah kode yg perlu ditekan pd ponsel utk membuka kunci jaringan

info BB5:

1st BOOT : C0,0C
HELEN ID : 17100701
HELEN MODE: 00
HELEN PBID: 50410C9A34F90A28C07FFB763A0CE9230CD207AE
HELEN HASH: 2C05369F57CC3C4CF9E783E83D9B512B
HELEN ROID: AB5E4ADB27A06946

APE Processor (OMAP/HELEN) ID beserta peripheralnya terdetect

RAP3 ID : 000000010000022600010006000C192101002100
EM 1 ID : 00000232
EM 2 ID : 00000341
RAP3 PBID : 093001128B7A4F5737F61975328BBF1AA14F58FB
RAP3 MODE : 00
RAP3 HASH : E9EFF4BFAA5393217CA6B17755FC3E1400000000
RAP3 ROID : F28A211FAC901AEE

CMT Processor (RAP3G) ID beserta peripheralnya terdetect
Energy Management1 (RETU) terdetect
Energy Management2 (TAHVO) terdetect


CMT 1st Boot Ok
CMT 2nd Bt: RAP3Gv2_2nd.fg
CMT FLID : 00EC22FA-00000011, Sam K8S6415ET
CMT FLCNT : 0000FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
CMT 2nd Boot OK
CMT ALGO : RAP3Gv3_algo.fg
CMT Alg Boot OK

CMT 1st boot ok pertanda RAP3G dikenali dan dikenali dgn algorithma file yaitu RAP3Gv2_2nd.fg (Jika tdk,check RAP3G)
CMT 2nd Boot ok pertanda NOR Flash yaitu Samsung SEC K8S6415ET dikenali dan ditemukan algorithmanya pd folder flash yaitu file RAP3Gv3_algo.fg (Jika tdk check NOR Flash)
CMT Alg Boot OK pertanda file Algorithma flash sdh ditemukan dan cocok dgn NOR Flash tsb. (Jika tdk, check folder flash/FIA)


APE 2nd Bt: helen3_2nd.fg
APE FLID : 00EC0035-00A500BD, Sam KEE00D00CM
APE FLCNT : 010000000000000000000000000000000000
APE REALG : OMAP1610 GBBM-1.8.1 ALG
APE 2nd Boot OK
APE ALG0 : h3_sam_nand_gbbm.fg
PUB SIG 0 : 010F72BF9DE5D6711B3B1133EBCAB5914FA419C78D
PUB SIG 1 : Erased
APE Alg Boot OK

APE 2nd Boot OK pertanda APE Processor (OMAP1610) dikenali dan juga NAND Flash (Samsung SEC KEE00D00CM) dikenali.
APE Alg Boot OK pertanda NAND Flash sdh dikenali dan tdp file FIA yg cocok yaitu h3_sam_nand_gbbm.fg
PuB SIG 0 menandakan Id dari Public Signature 0 yg tersimpan dan merupakan Checksum dari Certificate Data yg tersimpan dlm NPC selain IMEI.


Erase Area: CMT 0x00000000-00505F49
Erase Area: CMT 0x006DF000-006EFFFF
Erase Area: CMT 0x00700000-007EFFFF
FLASH ERASE OK, Time: 00:00
FLASH PROGRAMMING OK, Time:01:20

Proses Erase dan programming data dgn address spt diatas terhadap IC NOR Flash (CMT Flash) (Jika error, check NOR Flash)

1st BOOT : C0,0C
HELEN ID : 17100701
HELEN MODE: 00
HELEN PBID: 50410C9A34F90A28C07FFB763A0CE9230CD207AE
HELEN HASH: 2C05369F57CC3C4CF9E783E83D9B512B
HELEN ROID: AB5E4ADB27A06946
RAP3 ID : 000000010000022600010006000C192101002100
EM 1 ID : 00000232
EM 2 ID : 00000341
RAP3 PBID : 093001128B7A4F5737F61975328BBF1AA14F58FB
RAP3 MODE : 00
RAP3 HASH : E9EFF4BFAA5393217CA6B17755FC3E1400000000
RAP3 ROID : F28A211FAC901AEE
CMT 1st Boot Ok
CMT 2nd Bt: RAP3Gv2_2nd.fg
CMT FLID : 00EC22FA-00000011, Sam K8S6415ET
CMT FLCNT : 0000FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
CMT 2nd Boot OK
CMT ALGO : RAP3Gv3_algo.fg
CMT Alg Boot OK
APE 2nd Bt: helen3_2nd.fg
APE FLID : 00EC0035-00A500BD, Sam KEE00D00CM
APE FLCNT : 010000000000000000000000000000000000
APE REALG : OMAP1610 GBBM-1.8.1 ALG
APE 2nd Boot OK
APE ALG0 : h3_sam_nand_gbbm.fg
PUB SIG 0 : 010F72BF9DE5D6711B3B1133EBCAB5914FA419C78D
PUB SIG 1 : Erased
APE Alg Boot OK

Sama seperti keterangan sebelumnya.

Erase Area: APE 0x00000000-0000FFFF
Erase Area: APE 0x00010000-0001FFFF
Erase Area: APE 0x00020000-000203FF
Erase Area: APE 0x00050000-0154FFFF
FLASH ERASE OK, Time: 00:02
FLASH PROGRAMMING OK, Time:04:44

Proses Erase dan programming data dgn address spt diatas terhadap IC NAND Flash (APE Flash) (Jika error, check NAND Flash)

1st BOOT : C0,0C
HELEN ID : 17100701
HELEN MODE: 00
HELEN PBID: 50410C9A34F90A28C07FFB763A0CE9230CD207AE
HELEN HASH: 2C05369F57CC3C4CF9E783E83D9B512B
HELEN ROID: AB5E4ADB27A06946
RAP3 ID : 000000010000022600010006000C192101002100
EM 1 ID : 00000232
EM 2 ID : 00000341
RAP3 PBID : 093001128B7A4F5737F61975328BBF1AA14F58FB
RAP3 MODE : 00
RAP3 HASH : E9EFF4BFAA5393217CA6B17755FC3E1400000000
RAP3 ROID : F28A211FAC901AEE
CMT 1st Boot Ok
CMT 2nd Bt: RAP3Gv2_2nd.fg
CMT FLID : 00EC22FA-00000011, Sam K8S6415ET
CMT FLCNT : 0000FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
CMT 2nd Boot OK
CMT ALGO : RAP3Gv3_algo.fg
CMT Alg Boot OK
APE 2nd Bt: helen3_2nd.fg
APE FLID : 00EC0035-00A500BD, Sam KEE00D00CM
APE FLCNT : 010000000000000000000000000000000000
APE REALG : OMAP1610 GBBM-1.8.1 ALG
APE 2nd Boot OK
APE ALG0 : h3_sam_nand_gbbm.fg
PUB SIG 0 : 010F72BF9DE5D6711B3B1133EBCAB5914FA419C78D
PUB SIG 1 : Erased
APE Alg Boot OK

Sama seperti keterangan sebelumnya

Erase Area: APE 0x01050000-0154FFFF
FLASH ERASE OK, Time: 00:00
FLASH PROGRAMMING OK, Time:01:31

Proses Erase dan programming data dgn address spt diatas terhadap IC NAND Flash (APE Flash) (Jika error, check NAND Flash)

Flashing Completed, Rebooting Mobile

Proses Flash telah selesai secara keseluruhan.

EM 1 ID : 00000232
EM 2 ID : 00000341

EM1 ID : 00000232 alias Energy management 1
ini artinya IC Power ke satu yg bernama RETU dgn versi 3.02

EM2 ID : 00000341 alias Energy Management 2
ini artinya IC Power ke dua yg bernama TAHVO dgn versi 4.1

CDMA Info:



MCU Sw: Firmware utama (Master Control Unit) HP tsb. CDMA berakhiran nep
PPM Sw: Firmware Paket bahasa (Post programmable Memory) HP tsb. CDMA berakhiran L*P. (* disini berupa abjad. Utk yg indo pilih yg L mis: LLP)
Prd. Cd & Bpr.Cd = Product Code & Basic product Code. (Perlu diperhatikan utk flashing
HW = Hardware ID ponsel tsb yaitu 6002
PCI = Peripheral Component Interconnect
UEM = Universal Energy Management (IC Power/Audio/Charging) ponsel tsb
UPP = Universal Phone processor (CPU ponsel DCT4)
RFIC = Radio Frequency IC ponsel tsb. (YODA RX IC, JEDI TX IC, Batman, Robin)
DSP = data Signal Processor yg tdp dlm UPP
LCD = Type LCD ponsel
ESN = Electronic Serial Number ada dua format : 8 digit hexadecimal atau 10 digit Decimal.
Mis : A1-D7E86 Hex setelah dikalkulasi dgn Calculator = 026-01932934 Dec
Format Hexadecimal yg umum digunakan oleh provider utk Inject.
SPC : Service Programming Code
XTKSL : eXtended Time Key Subsidy Lock : kode kunci yg diberikan oleh provider.

menggunakan Phoenix dan firmware NFP.)
UFS RTP Info



Mcu Id = CPU ID Ponsel SE RTP tsb
Secure Boot Ok, = ponsel berhasil connect ke PC
Fl_Id = Flash ID ponsel tsb, yaitu Intel 28F640W18T
Blk_0 = Alamat awal/ Start Address data pd IC Flash AVR
IMEI = No. IMEI Ponsel ada 2 jenis yaitu OTP Imei yg tersimpan dlm IC Flash dan GDFS IMEI yg dpt digonta ganti (akan berubah sehabis flash GDFS)
ULock : kode Phone Lock ponsel tsb yaitu masih Standard 0000
**** New GDFS SA Layout, Cannot Calculate Code
Artinya Security Area pd GDFS tdk dpt dibaca Codenya. Solusinya lakukan Init Security Block dahulu utk membaca kode-kode jaringannya.
LockSt = lock Status --> SIM Lock Open artinya ponsel tdk terkunci pd jaringan manapun. MCC+MNC = menunjukkan kode negara dan kode operator provider yg mengunci ponsel. dfaultnya FFF-FF
Mcu SW = Firmware Utama ponsel selalu diawali huruf R yaitu R1L013 CXC125579 dan Language Package ASIAN LATIN1
Backup :
Setiap ponsel SE yg terconnect maka secara otomatis maka Security Area ponsel tsb otomatis dibackup ke C:\prog Files\SarasSoft\UFS\UFS_RTP\Backup berupa file *.sim yg dpt dikembalikan ke ponsel dgn menu Restore SA, sehabis flashing GDFS tanpa memprotect SA nya.

jika muncul New GDFS SA Layout maka langkah selanjutnya adalah mengklik Init SECBlk agar Code Network GDFS terbaca (Unlocking)

UFS RTP Info Part 2



NCK = Network Code Key (Kunci Jaringan/Operator)
NSCK = Network Special Code Key
CCK = Country Code Key (Kunci negara)
SPCK = Service Provider Code Key

Jika kode diatas sdh terbaca terutama NCK maka jika ponsel terkunci maka dpt dilakukan unlocking manual pd ponsel dgn menekan <**< class="highlight">flashing
MCU, Modem, dan GDFS jika diperlukan.




Jumat, 07 November 2008

Menggunakan Multitester


Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter

1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke Lubang paling kanan (V/Ohm).
2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yang berkapasitas 3,7V.
3. Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:
DC Volt -- (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -)
AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.

Umumnya yg digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yg DC Volt --

Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yang tertera pada bagian DC Volt tsb. Contoh:

200mV artinya akan mengukur tegangan yang maximal 0,2 Volt
2V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 2 Volt
20V artinya akan mengukur tegangan
yang maximal 20 Volt
200V artinya akan mengukur tegangan
yang maximal 200V
750V artinya akan mengukur tegangan
yang maximal 750V

Gunakan skala yang tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat misal terbaca : 3,76 Volt.

Jika menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala)
Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tidak akurat mis terbaca : 3,6V atau 3,7 V saja (1digit belakang koma)
Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya akan terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan lsg tanpa koma)

Setelah object pengukuran sudah ada, dan skala sudah dipilih
yang tepat, maka lakukan pengukuran dengan menempelkan kab el merah ke positif battere dan kabel hitam ke negatif batere. Akan muncul hasil pengukurannya.

Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dengan Multitester Analog. Jika kabel terbalik jarum akan mentok kekiri.

NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.

Menggunakan Multitester sebagai pengukur kapasitas Condensator

Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.

* Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.

* Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).

Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika. Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm².
Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:

* 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
* 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
* 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
* 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
* 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)

Langkah pengukuran :

1. Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.
2. maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko Farad (10 pangkat -12) Farad.

Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter
1. Perhatikan Object yg akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll)
2. Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter
200 artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm
2K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm)
20 K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm)
200K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm)
2M artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm)

Bila tidak tau besaran nilai yang mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya skala 20K. Lalu lakukan pengukuran.
Jika hasilnya 1 (Overload) maka naikkan skala
Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.

Contoh pembacaan hasil :
Pada skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yg terukur adalah 1,76 K Ohm
Pada skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yg terukur adalah 0,378 K Ohm alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)
Pada skala 20K hasilnya 1 , artinya object yg mau diukur melebihi skala 20K,maka naikan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya hambatan yg terukur adalah sebesar 38,78 KOhm

Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu skala ke 750 V.

Colok kabel merah dan hitam ke masing2 lobang stop kontak, bolak balik boleh. Namun berhati-hati kalau ada kabel
yang terkelupas, bisa tersengat listrik.
Hasil
yang akan muncul misal: 216 artinya tegangan PLN tersebut sebesar 216 Volt.

Jika memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias melebihi skala 200 Volt tsb.

Menggunakan Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)

1. Pilih Skala Buzzer,
yang ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel tester Merah dan hitam ditempelkan langsung maka Multitester akan berbunyi pertanda jalur OK. Tanpa hambatan (<50 Ohm).
2. Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC UEM kaki P7 ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana aja) ke kaki Switch ON Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor terdekatnya. Jika bunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika tidak bunyi, coba apakah sudag benar letak pengukurannya. Jika sudah dipastikan jalur putus dan harus di jumper.

Menggunakan Multitester Digital sebagai pengukur arus rangkaian


1. Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM (ground). Dipilih lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.
Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu kabel charger dipotong. Dan masing
2. Kabel ditempelkan ke kabel merah & kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel dicharger. Misalnya nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alais 725 mA.

Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan masing kabel ke masing-masing kutub sekring pada PCB. Lalu ukur hasilnya.

Mengukur Batere Lithium Original atau Palsu.

1. Kabel Merah tetap di 20A, kabel hitam di GND.
2. Skala tetap di 20A
3. Tempel kabel Merah di + batere
4. Tempel kbl hitam di - batere
5. lihat hasil yg muncul :
Jika secara refleks, menunjuk ke angka tertentu dan kembali ke Nol, pertanda Batere Lithium asli.

Jika hasilnya menunjuk ke angka tertentu, dan stabil. Pertanda Batere Lithium palsu, dan segera cabut kabel dari Batere. Karena Batere akan menjadi panas.. karena didalamya tidak ada rangkaian pengontrolnya.

Untuk Batere lithium asli, walaupun kbl ditempel terus ke batere, tdk masalah...

Makanya sering ponsel panas atau bahkan meledak saat dicharging. Karena menggunakan Batere Lithium palsu, yang tidak ada rangkaian pengontrolnya. Sehingga saat batere penuh, sensor BTEMP tidak bekerja. Maka batere yang telah penuh tersebut akan terus terisi sehingga menjadi panas panas dan akhirnya dapat mengakibatkan kerusakan pada ponsel, atau bahkan bisa saja batere menjadi kembung dan dapat meledak.

Oleh karen itu gunakan selalu batere yang asli Lithium yang mengandung IC Pengontrol short Circuit didalamnya.

Sumber : Thread http://www.forum-indoflasher.com/vbb/showthread.php?t=105236&highlight=multitester+digital
HAWKINS

PENGGUNAAN POWER SUPPLY ANALYZER


Kali ini kita akan membahas mengenai kegunaan dari Power Supply untuk mendeteksi kerusakan pada ponsel. Selain itu juga dapat dipergunakan untuk mencharge segala jenis batere rechargeable tanpa merusak sel-sel batere tsb.

Ponsel yang terlalu lama disimpan sehingga battere menjadi kosong sama sekali, akibatnya batere tidak dapat diisi dengan cara biasa. Sehingga sering pemilik ponsel menggangap ponselnya mengalami kerusakan mati total, dan membawanya ke tempat service untuk diperbaiki. Padahal oleh teknisi tentu saja batere yang kosong tadi cukup disuntik alias diberi tegangan kejut, dan ponsel dicharge seperti biasa hingga normal kembali.
Nah, apabila anda mengalami kasus seperti ini ada baiknya diperiksa dengan Power Supply untuk mendeteksi kerusakan pada ponsel, dengan cara sbb:

1. Nyalakan Power Supply dan atur tegangan pada Voltmeter sebesar 3,6 hingga 4 Volt.
2. Hubungkan konektor (+) dan (-) Power Supply dengan konektor battere (+) dan (-) pada ponsel.
3. Lihat jarum Ampere Meter apakah ada kenaikan arus. Normalnya jarum tetap di angka 0. Apabila arus langsung naik, berarti ada komponen pada ponsel yang short. Biasa kerusakan pada IC Power, PA, atau IC Charging yang perlu diganti.
4. Apabila normal, langkah selanjutnya tekan saklar On/Off pada ponsel. Pada ponsel yang normal, jarum A akan naik 2 tahap dan ponsel akan menyala.
5. Sedangkan pada ponsel yang bermasalah, ada dua kemungkinan pergerakan jarum A. Jarum A yang naik lalu turun lagi setelah saklar ditekan menunjukkan kerusakan pada rangkaian Regulator (IC Power) pada ponsel. Sedangkan Jarum A yang naik dan menunjukkan angka tertentu setelah saklar ditekan menunjukkan kerusakan pada rangkaian Processor (CPU), Memory beserta Softwarenya. Untuk itu ponsel perlu dilakukan pengecekan menggunakan program dan kabel data yang sesuai jenisnya.

Kegunaan lain dari Power Supply adalah dapat mengisi batere dalam kondisi kosong sama sekali. Dengan cara sbb :
  • Hubungkan kabel Power Supply (+) dan (-) ke masing-masing kutub Batere.
  • Atur tegangan pada skala Voltmeter jangan melebihi tegangan maximal batere (sekitar 4V). Apabila lebih, Power Supply akan memutuskan arus secara otomatis untuk mencegah kerusakan pada batere. Power Supply perlu direstart kembali. Apabila tegangan kurang, Batere tidak akan terisi.
  • Untuk itu tegangan perlu diatur hingga jarum A perlahan naik hingga semaximal mungkin. Sehingga Batere akan terisi penuh hingga jarum A perlahan-lahan turun pertanda Batere mulai penuh.
Sumber : http://www.forum-indoflasher.com/vbb/showthread.php?t=105236&highlight=multitester+digital&page=2

Rabu, 05 November 2008

Komponen-Komponen Pada Handphone

Pada dasarnya komponen pada handphone dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu komponen aktif dan komponen pasif. Komponen aktif adalah komponen yang membutuhkan listrik (tegangan) supaya dapat berfungsi (contohnya IC/integrated circuit). Sedangkan komponen pasif adalah komponen yang tidak membutuhkan listrik tetapi membantu komponen aktif unntuk mendapatkan listrik, sehingga dari segi fungsi seringkali komponen pasif dapat siasati keberadaannya.

Komponen pasif antara lain adalah : resistor (penghambat), kapasitor(Filter / penstabil), transistor (penguat), dioda (penyearah), llilitan (penghubung/jembatan arus), fius (penghubung (pengaman arus) dan lain-lain.

Yang termasuk komponen aktif antara lain IC dengan berbagai fungsi antara lain
1. IC Antena switch = menangkap dan mengirim sinyal
2. IC PA (Power Amplifier) = Memperkuar sinyal
3. IC Audio = Mengolah fungsi suara
4. IC Power = Mengolah fungsi tegangan
5. IC Charger = Mengelola fungsi charger
6. IC CPU = Mengolah dan mengontrol seluruh fungsi di handphone
7. IC RAM & Flash = Menyimpan data kerja
8. IC UI (User interface) = Mengatur fungsi yang berhubungan dengan pemakai
9. banyak lagi IC-IC yang mengatur berbagai fungsi tergantung dari spesifikasi handphone tersebut.

Oleh karena itu tahap awal perbaikan pada handphone adalah pengecekan pada "kelistrikan" yang ada pada circuit handphone. Belum tenntu kerusakan pada hanphone selalu disebabkan oleh kerusakan IC, bisa jadi kerusakan tersebut ditimbulkan oleh jalur yang tidak terhubung sempurna (putus jalur) ataupun disebabkan karena IC yang tidak mendapatkan suply luistrik (tegangan) sebagaimana mestinya. Sehingga penguasaan alat ukur / metode pengukuran serta pemahaman skema kerja handpone sangat berperan penting dalam proses perbaikan handphone.

Untuk mempelajari penggunaan alat ukur (power suplay dan multi tester baik digita maupun analog) dan cara membaca skema hanndphone akan kami bahas dibagian lain.

Selasa, 04 November 2008

Sekilas Tentang Service

Handphone pada dasarnya terbagi menjadi 2 komponen utama yaitu hardware dan software. Kedua-duanya harus dalam kondisi OK supaya handphone dapat beroperasi dengan benar. Jika salah satunya bermasalah maka bagian lainnya dipastikan tidak dapat dioperasikan.

Untuk memperbaiki kerusakan pada hardware ada beberapa hal yang harus dikuasai.
1. Bisa menggunakan peralatan service dengan optimal
2. Mampu melepas dan memasang kembali komponen-komponen pada handphone
3. Bisa membaca diagram/skema handphone.

Untuk pemula pertama-tama yang benar-benar harus dikuasai paling tidak bisa menggunakan peralatan service secara optimal. Contohnya : bisa menggunakan dan membaca skala pada multi tester dan power suply karena inilah intinya proses perbaikan pada handphone. Karena, untuk dapat mengetahui kerusakan handphone secara pasti tentunya harus diperiksa terlebih dahulu jalur atau bagian-bagian yang mengalami kerusakan menggunakan peralatan service yaitu multitester (avometer) dan power suplay. (Akan dibahas dibagaian lain). Jika hasil yang didapat tidak tepat maka analisa kerusakan juga menjadi tidak tepat.

Bagitu pula dengan penguasaan software. Jika penguasaan software hanya setengah-setengah, bukannya handphone menjadi baik, bahkan bisa jadi kerusakannya tambah parah akibat kesalahan prosedur (salah flash).
Adapun alat-alat (hard tool) yang dibutuhkan dalam proses perbaikan antara lain :
1. Blower / hot air gun 6. Timah cair
2. Solder 7. Cetakan IC BGA
3. Multi Tester digital / analog 8. Kawat Jumper
4. Power Suply 9. Obeng Set
5. Timah gulung 10. Siongka dan tiner
Paling tidak alat-alat itulah yang harus dimiliki dan tetunya masih banyak peralatan lain yang digunakan untuk menunjang proses perbaikan. Tentunya semakin banyak peralatan yang digunakan semakin besar pula modal yang dikeluarkan. Apalagi untuk sekadar memulai proses perbaiakan ala kadarnya, paling tidak peralatan yang disebutkan diatas sudah lebih dari cukup.

Sedangkan peralatan untuk perbaikan software yang dibutuhkan antara lain :
1. Komputer minimal Pentium 3 dengan RAM dan Harddisk yang cukup besar untuk menginstall dan menyimpan
file-file yang dibutuhkan (firmware dan skema).
2. Box Repair + Kabell Flash (Minimal UFS 3 Tornado, lebih baik dilengkapi dengan HWK ori untuk jenis handphone
terbaru / BB5 ).
Itulah sekelumit tentang peralatan baik harware maupun software yang dibutuhkan dalam proses perbaikan handphone.

Service Handphone Itu Gampang

Kalau dulu yang namanya kerusakan HP itu selalu membuat panik yang punya HP. Bukannya apa-apa, soalnya kalau udah masuk kandang (service center) biaya yang dikeluarkan tentunya tidak murah apalagi biaya perbaikan yang cenderung mahal. Belum lagi tidak semua konter HP menyediakan layanan service. Oleh karena itu yang namanya service handphone merupakan momok bagi sebagian orang khususnya yang berkantong tipis alias kanker (kantong kering).
Nah...tujuan saya membuat blog ini adalah untuk mempermudah orang awam untuk bisa memperbaiki atau sekedar pertolongan pertama apabila handphone yang dimiliki mengalami trouble baik oleh kesalahan sendiri maupun kerusakan yang tidak sengaja seperti terjatuh atau terkena cairan.
Saya mohon maaf kepada teman-teman teknisi handphone, apabila blog ini dianggap merugikan atau mengurangi pendapatan. Toh yang namanya rezeki sudah diatur yang diatas. Mudah-mudahan malah dengan adanya blog ini dapat membantu teman-teman teknisi handphone khususnya pemula untuk mendapatkan pengetahuan atau sekadar tambahan pengalaman dalam perbaikan handphone.