tag:blogger.com,1999:blog-85956115820848645262024-02-20T17:05:03.952-08:00Perbaikan HandphoneStep By Step Handphone RepairingService Handphonehttp://www.blogger.com/profile/17046540457899354811noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-8595611582084864526.post-33079425207470712902008-11-24T22:12:00.000-08:002008-11-24T22:42:21.551-08:00Struktur Handphone Nokia BB5Struktur Handphone Nokia BB5<br /><br />Ponsel Nokia terbaru yang memiliki dual processor adalah golongan BB5. Ponsel golongan ini <br />memiliki kecanggihan yang tidak dimiliki oleh golongan Nokia sebelumnya (DCT3, DCT4, DCT4WD2). Ponsel Nokia BB5 seperti Nokia 6630, 6680, 6680, 6681, N Series.<br /><br />I. Processor<br />Kedua Processor<br />yang berperan penting sebagai otak dari ponsel adalah :<br />- RAP3G (3G Radio Application Processor) yang berfungsi mengatur proses kerja utama ponsel. Tegangan yang didapat dari RETU yaitu VIO 1,8 Volt, serta Vcore 1,4 Volt dari TAHVO.<br />- OMAP (Open Multimedia Audio Processor) yang berfungsi mengatur User Interface seperti Camera, MMC, keypad, LCD, dsb. OMAP mendapat supply tegangan dari RETU yaitu VIO 1,8 Volt.<br />Masing-masing processor memiliki memory sendiri. RAP3G memiliki NOR Flash+SDRAM, sedangkan OMAP dengan APE Combo memory <br /><br />II. Memory<br />Sebagai tempat penyimpanan data yang dibutuhkan oleh ponsel digunakan jenis memory sebagai berikut :<br />- NAND Flash (APE Combo Memory) yang diakses oleh OMAP Processor. Memory ini berisikan data-data aplikasi serta data pengaturan User Interface pengguna. NAND Flash mendapatkan supply tegangan dari IC Power RETU yaitu VIO 1,8 Volt dan VDRAM 1,8 Volt.<br />- NOR Flash+SDRAM (CMT Memory) yaitu memory yang berisikan data-data vital fungsi utama dari ponsel berisikan firmware, kalibrasi dan certificates ID. Supply tegangan VIO 1,8 Volt dari RETU.<br /><br />III. Regulator Power Supply<br />Komponen Power Supply atau lebih dikenal dengan sebutan IC Power pada ponsel BB5 ini <br />juga terbagi menjadi dua bagian yaitu :<br />- RETU adalah IC Power Utama yang bertugas memberikan supply tegangan pada CPU, SIM Card, serta Startup Power dan tegangan vital lainnya. Juga memproses signal audio (Vibrator, Microphone,<br />Earphone dan Speaker Phone). Kerusakan pada RETU dpt menyebabkan ponsel mati total dan kerusakan lainnya. Fungsi lain dari RETU yaitu mengatur pencahayaan LED baik LCD/Keypad Led. Keypad LED tidak akan menyala saat berada di ruangan yang terang. ALS (Ambient Light Sensor) ini terletak pada casing depan ponsel berupa transistor peka cahaya.<br />- TAHVO adalah IC Power kedua yang bertugas pula memberikan tegangan ke CPU, tegangan pengisian battere (charger), tegangan flashing, serta tegangan LED. Tidak seperti DCT4, pada IC Powernya UEM yang mengandung data keamanan nomor IMEI, maka pada RETU dan TAHVO tidak ada data keamanan didalamnya, sehingga penggantian RETU dan TAHVO ini tidak diperlukan pengisian security area seperti halnya DCT4. <br /><br />IV. RF (Radio Frequency) <br />IC Komponen Signal Processor pada ponsel BB5 juga terbagi dua komponen yaitu : <br />- HINKU adalah komponen penerima signal (Receiver). Signal yang masuk ke ponsel diolah oleh Hinku yang kemudian akan dikirimkan menuju RAP3G dan outputnya pada speaker.<br />- VINKU adalah komponen pemancar signal dari mic menuju RAP3G ke VINKU dan diperkuat oleh PA dan dipancarkan menuju provider..<br /><br />V. Komponen lainnya<br />Komponen lainnya adalah <br />- PA GSM & WCDMA bertugas memperkuat ouput signal yang datang dari VINKU.<br />- Antenna Switch mengatur jalur penerima dan pemancar signal masuk dan keluar.<br />- Bluetooth IC mengontrol fungsi kerja Bluetooth untuk transfer data pada gelombang frekuensi 2,4 Ghz. Dengan mengenal dan mengetahui komponen serta fungsi kerjanya, maka kita dapat dengan mudah mendeteksi dan mengetahui asal kerusakan apabila terjadi masalah pada ponsel Nokia golongan terbaru ini. <br /><br />Terima Kasih untuk Pak Harta ( Alfa2000 Cell ) atas artikel iniService Handphonehttp://www.blogger.com/profile/17046540457899354811noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8595611582084864526.post-49581269684780935172008-11-21T23:01:00.000-08:002008-11-21T23:16:43.694-08:00TENTANG FLASHING MENGGUNAKNAN TORNADO<span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" >Info DCT3<br /><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><img style="width: 551px; height: 376px;" src="http://img212.imageshack.us/img212/6168/dct3infoawalsv9.jpg" alt="" border="0" /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" >MCU Sw = (Master Control Unit) Berisi Data Utama HP --> Versi/Tgl/Type/Model dari HP yg sedang Connect.<br />PPM Sw = (Post Programmable Memory) Berisi Data Paket Bahasa HP (harus sama versi dgn MCU)<br />DSP Sw = (Data Signal Processor) Berisi Data yg tersimpan dalam CPU MAD<br />DSP ISw = Berisi Type ROM HP DCT3 dlm Hal ini ROM5 (Maka MAD yg tercantum adalah v18)<br />PPM Lp = Language Pack L = Bhs Indonesia (8210)<br />ASIC = Application Specific Integrated Circuit = CPU adalah MAD2WD1 yaitu CPU 8210/3310 DCT3<br />COBBA = IC Audio Nokia DCT3 dgn Hardware ID 31 dan Serial Number tsb. Jika S/N = 00000000 maka COBBA rusak/tdk terdetect<br />Prod. Id = Kode Produksi<br />MsId = Mobile Serial Identity = Kode Identitas dari ponsel<br />IMEI Net = IMEI Net yg bisa diganti2<br />IMEI Osn = IMEI Original Serial Number (Imei yg tersimpan pd IC Flash) Kedua2nya bisa diganti pd DCT3<br />Security = kode pengaman/ Security Code pd HP Nokia<br />Locks = Network lock : Mcc(Mobile Country Code) dan Mnc=Mobile Network Code) Kode Jaringan standar adalah 000-00. Selain kode itu maka HP dlm keadaan terkunci<br /><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><img src="http://img212.imageshack.us/img212/8822/dct4infohl0.jpg" alt="" border="0" /><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> MCU Sw = Data Utama HP (Jika Corrupt HP Matot, dsb)</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> PPM Sw = Data Paket Bahasa HP (Jika Corrupt HP Blank)</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Prd.Cd = Product Code (Bisa diubah agar sesuai Back Casing dgn PM Edit)</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Bpr Cd = Basic Product Code = sama dgn Prd.Cd</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Pro. Sn = Product Serial Number</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HW = Hardware ID ponsel tsb</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> PCI = Peripheral Component Interconnect (Jalur antar komponen)</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> UEM = Universal Energy Management ID = IC Power Nokia DCT4/WD2</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> UPP = Universal Phone Processor ID = CPU Nokia DCT4/WD2</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RFIC = Radio Frequency IC ID = Identitas IC SIgnal Processor Nokia</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> DSP = Data Signal Processor ID</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> LCD = Type Liquid Crystal Display yg terpasang</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> IMEI = International Mobile Equipment Identity = No. IMEI ponsel.</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> SLconf= SIM Lock COnfiguration = Kode jaringan. Keadaan Standar adalah 001-01. Selain itu maka HP dlm keadaan terkunci</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> SLprof = SIM Lock Proof</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> SLvar = SIM Lock variable</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> SLaux = SIM Lock auxiliary</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Provider : Operator yg mengunci ponsel. Test Equipment adalah kondisi normal(tdk terkunci) Not found berarti keadaan terkunci (4 locks)</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> dibawahnya adalah kode yg perlu ditekan pd ponsel utk membuka kunci jaringan </span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> info BB5:</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> 1st BOOT : C0,0C</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN ID : 17100701</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN MODE: 00</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN PBID: 50410C9A34F90A28C07FFB763A0CE9230CD207AE</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN HASH: 2C05369F57CC3C4CF9E783E83D9B512B</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN ROID: AB5E4ADB27A06946</span><br /><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;color:red;" >APE Processor (OMAP/HELEN) ID beserta peripheralnya terdetect</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 ID : 000000010000022600010006000C192101002100</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> EM 1 ID : 00000232</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> EM 2 ID : 00000341</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 PBID : 093001128B7A4F5737F61975328BBF1AA14F58FB</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 MODE : 00</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 HASH : E9EFF4BFAA5393217CA6B17755FC3E1400000000</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 ROID : F28A211FAC901AEE</span><br /><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;color:red;" >CMT Processor (RAP3G) ID beserta peripheralnya terdetect<br />Energy Management1 (RETU) terdetect<br />Energy Management2 (TAHVO) terdetect</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT 1st Boot Ok</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT 2nd Bt: RAP3Gv2_2nd.fg</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT FLID : 00EC22FA-00000011, Sam K8S6415ET</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT FLCNT : 0000FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT 2nd Boot OK</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT ALGO : RAP3Gv3_algo.fg</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT Alg Boot OK</span><br /><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;color:red;" >CMT 1st boot ok pertanda RAP3G dikenali dan dikenali dgn algorithma file yaitu RAP3Gv2_2nd.fg (Jika tdk,check RAP3G)<br />CMT 2nd Boot ok pertanda NOR Flash yaitu Samsung SEC K8S6415ET dikenali dan ditemukan algorithmanya pd folder flash yaitu file RAP3Gv3_algo.fg (Jika tdk check NOR Flash)<br />CMT Alg Boot OK pertanda file Algorithma flash sdh ditemukan dan cocok dgn NOR Flash tsb. (Jika tdk, check folder flash/FIA)</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE 2nd Bt: helen3_2nd.fg</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE FLID : 00EC0035-00A500BD, Sam KEE00D00CM</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE FLCNT : 010000000000000000000000000000000000</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE REALG : OMAP1610 GBBM-1.8.1 ALG</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE 2nd Boot OK</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE ALG0 : h3_sam_nand_gbbm.fg</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> PUB SIG 0 : 010F72BF9DE5D6711B3B1133EBCAB5914FA419C78D</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> PUB SIG 1 : Erased</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE Alg Boot OK</span><br /><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;color:red;" >APE 2nd Boot OK pertanda APE Processor (OMAP1610) dikenali dan juga NAND Flash (Samsung SEC KEE00D00CM) dikenali.<br />APE Alg Boot OK pertanda NAND Flash sdh dikenali dan tdp file FIA yg cocok yaitu h3_sam_nand_gbbm.fg<br />PuB SIG 0 menandakan Id dari Public Signature 0 yg tersimpan dan merupakan Checksum dari Certificate Data yg tersimpan dlm NPC selain IMEI.</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Erase Area: CMT 0x00000000-00505F49</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Erase Area: CMT 0x006DF000-006EFFFF</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Erase Area: CMT 0x00700000-007EFFFF</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> FLASH ERASE OK, Time: 00:00</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> FLASH PROGRAMMING OK, Time:01:20</span><br /><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;color:red;" >Proses Erase dan programming data dgn address spt diatas terhadap IC NOR Flash (CMT Flash) (Jika error, check NOR Flash)</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> 1st BOOT : C0,0C</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN ID : 17100701</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN MODE: 00</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN PBID: 50410C9A34F90A28C07FFB763A0CE9230CD207AE</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN HASH: 2C05369F57CC3C4CF9E783E83D9B512B</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN ROID: AB5E4ADB27A06946</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 ID : 000000010000022600010006000C192101002100</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> EM 1 ID : 00000232</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> EM 2 ID : 00000341</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 PBID : 093001128B7A4F5737F61975328BBF1AA14F58FB</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 MODE : 00</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 HASH : E9EFF4BFAA5393217CA6B17755FC3E1400000000</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 ROID : F28A211FAC901AEE</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT 1st Boot Ok</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT 2nd Bt: RAP3Gv2_2nd.fg</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT FLID : 00EC22FA-00000011, Sam K8S6415ET</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT FLCNT : 0000FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT 2nd Boot OK</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT ALGO : RAP3Gv3_algo.fg</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT Alg Boot OK</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE 2nd Bt: helen3_2nd.fg</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE FLID : 00EC0035-00A500BD, Sam KEE00D00CM</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE FLCNT : 010000000000000000000000000000000000</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE REALG : OMAP1610 GBBM-1.8.1 ALG</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE 2nd Boot OK</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE ALG0 : h3_sam_nand_gbbm.fg</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> PUB SIG 0 : 010F72BF9DE5D6711B3B1133EBCAB5914FA419C78D</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> PUB SIG 1 : Erased</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE Alg Boot OK</span><br /><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;color:red;" >Sama seperti keterangan sebelumnya.</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Erase Area: APE 0x00000000-0000FFFF</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Erase Area: APE 0x00010000-0001FFFF</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Erase Area: APE 0x00020000-000203FF</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Erase Area: APE 0x00050000-0154FFFF</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> FLASH ERASE OK, Time: 00:02</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> FLASH PROGRAMMING OK, Time:04:44</span><br /><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;color:red;" >Proses Erase dan programming data dgn address spt diatas terhadap IC NAND Flash (APE Flash) (Jika error, check NAND Flash)</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> 1st BOOT : C0,0C</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN ID : 17100701</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN MODE: 00</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN PBID: 50410C9A34F90A28C07FFB763A0CE9230CD207AE</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN HASH: 2C05369F57CC3C4CF9E783E83D9B512B</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> HELEN ROID: AB5E4ADB27A06946</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 ID : 000000010000022600010006000C192101002100</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> EM 1 ID : 00000232</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> EM 2 ID : 00000341</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 PBID : 093001128B7A4F5737F61975328BBF1AA14F58FB</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 MODE : 00</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 HASH : E9EFF4BFAA5393217CA6B17755FC3E1400000000</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> RAP3 ROID : F28A211FAC901AEE</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT 1st Boot Ok</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT 2nd Bt: RAP3Gv2_2nd.fg</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT FLID : 00EC22FA-00000011, Sam K8S6415ET</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT FLCNT : 0000FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT 2nd Boot OK</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT ALGO : RAP3Gv3_algo.fg</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> CMT Alg Boot OK</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE 2nd Bt: helen3_2nd.fg</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE FLID : 00EC0035-00A500BD, Sam KEE00D00CM</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE FLCNT : 010000000000000000000000000000000000</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE REALG : OMAP1610 GBBM-1.8.1 ALG</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE 2nd Boot OK</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE ALG0 : h3_sam_nand_gbbm.fg</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> PUB SIG 0 : 010F72BF9DE5D6711B3B1133EBCAB5914FA419C78D</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> PUB SIG 1 : Erased</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> APE Alg Boot OK</span><br /><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;color:red;" >Sama seperti keterangan sebelumnya</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Erase Area: APE 0x01050000-0154FFFF</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> FLASH ERASE OK, Time: 00:00</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> FLASH PROGRAMMING OK, Time:01:31</span><br /><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;color:red;" >Proses Erase dan programming data dgn address spt diatas terhadap IC NAND Flash (APE Flash) (Jika error, check NAND Flash)</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="highlight">Flashing</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Completed, Rebooting Mobile</span><br /><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;color:red;" >Proses Flash telah selesai secara keseluruhan.</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >EM 1 ID : 00000232<br />EM 2 ID : 00000341<br /><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;color:red;" >EM1 ID : 00000232 alias Energy management 1 </span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;color:red;" >ini artinya IC Power ke satu yg bernama RETU dgn versi 3.02</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><br /><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >EM2 ID : 00000341 alias Energy Management 2</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><br /></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >ini artinya IC Power ke dua yg bernama TAHVO dgn versi 4.1<br /><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >CDMA Info:<br /><br /><img src="http://img143.imageshack.us/img143/5761/cdmainfoju9.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />MCU Sw: Firmware utama (Master Control Unit) HP tsb. CDMA berakhiran nep<br />PPM Sw: Firmware Paket bahasa (Post programmable Memory) HP tsb. CDMA berakhiran L*P. (* disini berupa abjad. Utk yg indo pilih yg L mis: LLP)<br />Prd. Cd & Bpr.Cd = Product Code & Basic product Code. (Perlu diperhatikan utk <span class="highlight">flashing</span><br />HW = Hardware ID ponsel tsb yaitu 6002<br />PCI = Peripheral Component Interconnect<br />UEM = Universal Energy Management (IC Power/Audio/Charging) ponsel tsb<br />UPP = Universal Phone processor (CPU ponsel DCT4)<br />RFIC = Radio Frequency IC ponsel tsb. (YODA RX IC, JEDI TX IC, Batman, Robin)<br />DSP = data Signal Processor yg tdp dlm UPP<br />LCD = Type LCD ponsel<br />ESN = Electronic Serial Number ada dua format : 8 digit hexadecimal atau 10 digit Decimal.<br />Mis : A1-D7E86 Hex setelah dikalkulasi dgn Calculator = 026-01932934 Dec<br />Format Hexadecimal yg umum digunakan oleh provider utk Inject.<br />SPC : Service Programming Code<br />XTKSL : eXtended Time Key Subsidy Lock : kode kunci yg diberikan oleh provider. <br /><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> menggunakan Phoenix dan firmware NFP.)</span><div style="color: rgb(0, 0, 0);" id="post_message_441600"> <span style="font-size:85%;">UFS RTP Info<br /><br /><img src="http://img207.imageshack.us/img207/6186/infortp1wt8.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />Mcu Id = CPU ID Ponsel SE RTP tsb<br />Secure Boot Ok, = ponsel berhasil connect ke PC<br />Fl_Id = Flash ID ponsel tsb, yaitu Intel 28F640W18T<br />Blk_0 = Alamat awal/ Start Address data pd IC Flash AVR<br />IMEI = No. IMEI Ponsel ada 2 jenis yaitu OTP Imei yg tersimpan dlm IC Flash dan GDFS IMEI yg dpt digonta ganti (akan berubah sehabis flash GDFS)<br />ULock : kode Phone Lock ponsel tsb yaitu masih Standard 0000<br />**** New GDFS SA Layout, Cannot Calculate Code<br /></span> <span style=";font-size:85%;" >Artinya Security Area pd GDFS tdk dpt dibaca Codenya. Solusinya lakukan Init Security Block dahulu utk membaca kode-kode jaringannya.</span><span style="font-size:85%;"><br /></span> <span style=";font-size:85%;" >LockSt = lock Status --> SIM Lock Open artinya ponsel tdk terkunci pd jaringan manapun. MCC+MNC = menunjukkan kode negara dan kode operator provider yg mengunci ponsel. dfaultnya FFF-FF</span><span style="font-size:85%;"><br />Mcu SW = Firmware Utama ponsel selalu diawali huruf R yaitu R1L013 CXC125579 dan Language Package ASIAN LATIN1<br />Backup : </span><span style=";font-size:85%;" >Setiap ponsel SE yg terconnect maka secara otomatis maka Security Area ponsel tsb otomatis dibackup ke C:\prog Files\SarasSoft\UFS\UFS_RTP\Backup berupa file *.sim yg dpt dikembalikan ke ponsel dgn menu Restore SA, sehabis <span class="highlight">flashing</span> GDFS tanpa memprotect SA nya.</span><span style="font-size:85%;"><br /><br /></span> <span style=";font-size:85%;" >jika muncul New GDFS SA Layout maka <span class="highlight">langkah</span> selanjutnya adalah mengklik Init SECBlk agar Code Network GDFS terbaca (Unlocking)<br /><br /></span><span style="font-size:85%;">UFS RTP Info Part 2<br /><br /><img src="http://img83.imageshack.us/img83/7141/infortp2fa5.jpg" alt="" border="0" /><br /><br />NCK = Network Code Key (Kunci Jaringan/Operator)<br />NSCK = Network Special Code Key<br />CCK = Country Code Key (Kunci negara)<br />SPCK = Service Provider Code Key<br /><br />Jika kode diatas sdh terbaca terutama NCK maka jika ponsel terkunci maka dpt dilakukan unlocking manual pd ponsel dgn menekan <**< class="highlight">flashing</span> MCU, Modem, dan GDFS jika diperlukan.<br /><br /><br /></span> </div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;font-size:85%;" ><br /></span>Service Handphonehttp://www.blogger.com/profile/17046540457899354811noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8595611582084864526.post-1496467625302369832008-11-07T17:43:00.001-08:002008-11-07T18:08:15.083-08:00Menggunakan Multitester<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5fWNrxqfypgMG9EW6pnlTQq5do3tNJ8z1jEDTGPdxoyIYKTxdNVdy_J6Cu7OeNeT0mJvgj9pjrW2F_2-KfMxRYwUchslkAHLq6eScHkkMQKQlCztnmtZSp15JqMPSSqRw4tbcoLZ0NS4/s1600-h/600_006.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5fWNrxqfypgMG9EW6pnlTQq5do3tNJ8z1jEDTGPdxoyIYKTxdNVdy_J6Cu7OeNeT0mJvgj9pjrW2F_2-KfMxRYwUchslkAHLq6eScHkkMQKQlCztnmtZSp15JqMPSSqRw4tbcoLZ0NS4/s320/600_006.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5266100037656038802" border="0" /></a><br /><span style="font-family:arial;font-size:85%;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter</span><br /><br />1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke Lubang paling kanan (V/Ohm).<br />2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yang berkapasitas 3,7V.<br />3. Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:<br />DC Volt -- (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -)<br />AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.<br /><br />Umumnya yg digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yg DC Volt --<br /></span><br /><span style="font-family:arial;font-size:85%;">Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yang tertera pada bagian DC Volt tsb. Contoh:<br /><br />200mV artinya akan mengukur tegangan yang maximal 0,2 Volt<br />2V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 2 Volt<br />20V artinya akan mengukur tegangan </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">yang </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">maximal 20 Volt<br />200V artinya akan mengukur tegangan </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">yang </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;"> maximal 200V<br />750V artinya akan mengukur tegangan </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">yang </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">maximal 750V<br /></span><br /><span style="font-family:arial;font-size:85%;">Gunakan skala </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">yang </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat misal terbaca : 3,76 Volt.<br /><br />Jika menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala)<br />Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tidak akurat mis terbaca : 3,6V atau 3,7 V saja (1digit belakang koma)<br />Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya akan terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan lsg tanpa koma)<br /><br />Setelah object pengukuran sudah ada, dan skala sudah dipilih </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">yang </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">tepat, maka lakukan pengukuran dengan menempelkan kab el merah ke positif battere dan kabel hitam ke negatif batere. Akan muncul hasil pengukurannya.<br /><br />Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dengan Multitester Analog. Jika kabel terbalik jarum akan mentok kekiri.<br /><br />NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Menggunakan Multitester sebagai pengukur kapasitas Condensator</span><br /><br />Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.<br /><br /> * Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.<br /><br /></span><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Manager/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot.jpg" alt="" /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRPkR0y3CbHYbQovLooxDRUymEylho7CM4HIv_8YrHeTcm6zAECdCNJm8Xc8lIVm_ibrgo6pPQQ5bBTr7HZjNwIHG63MotycxDBajqNAhZKXXCdGucoFzmkB7QLffknAMLicdoxOqw0cc/s1600-h/Polarized_kondensator_symbol_3.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 37px; height: 37px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRPkR0y3CbHYbQovLooxDRUymEylho7CM4HIv_8YrHeTcm6zAECdCNJm8Xc8lIVm_ibrgo6pPQQ5bBTr7HZjNwIHG63MotycxDBajqNAhZKXXCdGucoFzmkB7QLffknAMLicdoxOqw0cc/s320/Polarized_kondensator_symbol_3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5266099761716865730" border="0" /></a><span style="font-family:arial;font-size:85%;">Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.<br /><br /> * Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).<br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0y-fimUYo0ecsrTrW0LupQCDqsPM_nprLqGoqcS0thfHeAilyxZR5LGjA3eiuUGi48k0tJFeKL4ZvJ2muwipJ8BugqG7a-S0xU2n98HnNtSb8k32pS8QI_pi479AA-h1VEYYJE-MvJm4/s1600-h/Capacitor_symbol.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 37px; height: 37px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0y-fimUYo0ecsrTrW0LupQCDqsPM_nprLqGoqcS0thfHeAilyxZR5LGjA3eiuUGi48k0tJFeKL4ZvJ2muwipJ8BugqG7a-S0xU2n98HnNtSb8k32pS8QI_pi479AA-h1VEYYJE-MvJm4/s320/Capacitor_symbol.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5266099574661201378" border="0" /></a><span style="font-family:arial;font-size:85%;">Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika. Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).<br /><br />Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm².<br />Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:<br /><br /> * 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)<br /> * 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)<br /> * 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)<br /> * 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)<br /> * 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)<br /><br />Langkah pengukuran :<br /><br />1. Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.<br />2. maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko Farad (10 pangkat -12) Farad.<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter</span> <br />1. Perhatikan Object yg akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll)<br />2. Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter<br />200 artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm<br />2K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm)<br />20 K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm)<br />200K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm)<br />2M artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm)<br /><br />Bila tidak tau besaran nilai yang mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya skala 20K. Lalu lakukan pengukuran.<br />Jika hasilnya 1 (Overload) maka naikkan skala<br />Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.<br /><br />Contoh pembacaan hasil :<br />Pada skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yg terukur adalah 1,76 K Ohm<br />Pada skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yg terukur adalah 0,378 K Ohm alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)<br />Pada skala 20K hasilnya 1 , artinya object yg mau diukur melebihi skala 20K,maka naikan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya hambatan yg terukur adalah sebesar 38,78 KOhm<br /><br />Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu skala ke 750 V.<br /><br />Colok kabel merah dan hitam ke masing2 lobang stop kontak, bolak balik boleh. Namun berhati-hati kalau ada kabel </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">yang </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">terkelupas, bisa tersengat listrik.<br />Hasil </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">yang </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">akan muncul misal: 216 artinya tegangan PLN tersebut sebesar 216 Volt.<br /><br />Jika memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias melebihi skala 200 Volt tsb.<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Menggunakan Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)</span><br /><br />1. Pilih Skala Buzzer, </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">yang </span><span style="font-family:arial;font-size:85%;">ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel tester Merah dan hitam ditempelkan langsung maka Multitester akan berbunyi pertanda jalur OK. Tanpa hambatan (<50 Ohm). <br />2. Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC UEM kaki P7 ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana aja) ke kaki Switch ON Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor terdekatnya. Jika bunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika tidak bunyi, coba apakah sudag benar letak pengukurannya. Jika sudah dipastikan jalur putus dan harus di jumper. <span style="font-style: italic;"><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Menggunakan Multitester Digital sebagai pengukur arus rangkaian</span></span><br /><br />1. Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM (ground). Dipilih lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.<br />Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu kabel charger dipotong. Dan masing<br />2. Kabel ditempelkan ke kabel merah & kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel dicharger. Misalnya nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alais 725 mA.<br /><br />Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan masing kabel ke masing-masing kutub sekring pada PCB. Lalu ukur hasilnya.<br /><br />Mengukur Batere Lithium Original atau Palsu.<br /><br />1. Kabel Merah tetap di 20A, kabel hitam di GND.<br />2. Skala tetap di 20A<br />3. Tempel kabel Merah di + batere<br />4. Tempel kbl hitam di - batere<br />5. lihat hasil yg muncul :<br />Jika secara refleks, menunjuk ke angka tertentu dan kembali ke Nol, pertanda Batere Lithium asli.<br /><br />Jika hasilnya menunjuk ke angka tertentu, dan stabil. Pertanda Batere Lithium palsu, dan segera cabut kabel dari Batere. Karena Batere akan menjadi panas.. karena didalamya tidak ada rangkaian pengontrolnya.<br /><br />Untuk Batere lithium asli, walaupun kbl ditempel terus ke batere, tdk masalah...<br /><br />Makanya sering ponsel panas atau bahkan meledak saat dicharging. Karena menggunakan Batere Lithium palsu, yang tidak ada rangkaian pengontrolnya. Sehingga saat batere penuh, sensor BTEMP tidak bekerja. Maka batere yang telah penuh tersebut akan terus terisi sehingga menjadi panas panas dan akhirnya dapat mengakibatkan kerusakan pada ponsel, atau bahkan bisa saja batere menjadi kembung dan dapat meledak.<br /><br />Oleh karen itu gunakan selalu batere yang asli Lithium yang mengandung IC Pengontrol short Circuit didalamnya.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Sumber : Thread http://www.forum-indoflasher.com/vbb/showthread.php?t=105236&highlight=multitester+digital</span><br /><span style="font-style: italic;"> HAWKINS</span><br /></span>Service Handphonehttp://www.blogger.com/profile/17046540457899354811noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8595611582084864526.post-78197308740993532152008-11-07T17:35:00.000-08:002008-11-07T17:38:35.327-08:00PENGGUNAAN POWER SUPPLY ANALYZER<span style="font-family: arial;font-size:85%;" ><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMS7wfxrO0GfTzRzfSGoDlexsEyxW9AfxAxSQ5IyrjayhRLqI1F0yLpXVL9nBvfsnFOFtXi5iucsztV7igIGJd_QYW9NMZAq5aIMt9cYGGRL7T2PIP3R37JgTzWv7iKY86bWGRznkiLek/s1600-h/Power+Supply2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMS7wfxrO0GfTzRzfSGoDlexsEyxW9AfxAxSQ5IyrjayhRLqI1F0yLpXVL9nBvfsnFOFtXi5iucsztV7igIGJd_QYW9NMZAq5aIMt9cYGGRL7T2PIP3R37JgTzWv7iKY86bWGRznkiLek/s320/Power+Supply2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5266094577230262818" border="0" /></a><br />Kali ini kita akan membahas mengenai kegunaan dari Power Supply untuk mendeteksi kerusakan pada ponsel. Selain itu juga dapat dipergunakan untuk mencharge segala jenis batere rechargeable tanpa merusak sel-sel batere tsb.<br /><br />Ponsel yang terlalu lama disimpan sehingga battere menjadi kosong sama sekali, akibatnya batere tidak dapat diisi dengan cara biasa. Sehingga sering pemilik ponsel menggangap ponselnya mengalami kerusakan mati total, dan membawanya ke tempat service untuk diperbaiki. Padahal oleh teknisi tentu saja batere yang kosong tadi cukup disuntik alias diberi tegangan kejut, dan ponsel dicharge seperti biasa hingga normal kembali.<br />Nah, apabila anda mengalami kasus seperti ini ada baiknya diperiksa dengan Power Supply untuk mendeteksi kerusakan pada ponsel, dengan cara sbb:<br /><br /> 1. Nyalakan Power Supply dan atur tegangan pada Voltmeter sebesar 3,6 hingga 4 Volt.<br /> 2. Hubungkan konektor (+) dan (-) Power Supply dengan konektor battere (+) dan (-) pada ponsel.<br />3. Lihat jarum Ampere Meter apakah ada kenaikan arus. Normalnya jarum tetap di angka 0. Apabila arus langsung naik, berarti ada komponen pada ponsel yang short. Biasa kerusakan pada IC Power, PA, atau IC Charging yang perlu diganti.<br />4. Apabila normal, langkah selanjutnya tekan saklar On/Off pada ponsel. Pada ponsel yang normal, jarum A akan naik 2 tahap dan ponsel akan menyala.<br />5. Sedangkan pada ponsel yang bermasalah, ada dua kemungkinan pergerakan jarum A. Jarum A yang naik lalu turun lagi setelah saklar ditekan menunjukkan kerusakan pada rangkaian Regulator (IC Power) pada ponsel. Sedangkan Jarum A yang naik dan menunjukkan angka tertentu setelah saklar ditekan menunjukkan kerusakan pada rangkaian Processor (CPU), Memory beserta Softwarenya. Untuk itu ponsel perlu dilakukan pengecekan menggunakan program dan kabel data yang sesuai jenisnya.<br /><br /> Kegunaan lain dari Power Supply adalah dapat mengisi batere dalam kondisi kosong sama sekali. Dengan cara sbb :<br /></span> <ul style="font-family: arial;"><li><span style="font-size:85%;">Hubungkan kabel Power Supply (+) dan (-) ke masing-masing kutub Batere.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Atur tegangan pada skala Voltmeter jangan melebihi tegangan maximal batere (sekitar 4V). Apabila lebih, Power Supply akan memutuskan arus secara otomatis untuk mencegah kerusakan pada batere. Power Supply perlu direstart kembali. Apabila tegangan kurang, Batere tidak akan terisi.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Untuk itu tegangan perlu diatur hingga jarum A perlahan naik hingga semaximal mungkin. Sehingga Batere akan terisi penuh hingga jarum A perlahan-lahan turun pertanda Batere mulai penuh.</span></li></ul><span style="font-size:85%;"><span style="font-family: arial;">Sumber :</span><span style="font-style: italic; font-family: arial;"> http://www.forum-indoflasher.com/vbb/showthread.php?t=105236&highlight=multitester+digital&page=2</span><br /></span>Service Handphonehttp://www.blogger.com/profile/17046540457899354811noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8595611582084864526.post-54317929610505733212008-11-05T18:28:00.000-08:002008-11-07T17:15:00.511-08:00Komponen-Komponen Pada Handphone<span style=";font-family:arial;font-size:85%;" >Pada dasarnya komponen pada handphone dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu komponen aktif dan komponen pasif. Komponen aktif adalah komponen yang membutuhkan listrik (tegangan) supaya dapat berfungsi (contohnya IC/integrated circuit). Sedangkan komponen pasif adalah komponen yang tidak membutuhkan listrik tetapi membantu komponen aktif unntuk mendapatkan listrik, sehingga dari segi fungsi seringkali komponen pasif dapat siasati keberadaannya.<br /><br />Komponen pasif antara lain adalah : resistor (penghambat), kapasitor(Filter / penstabil), transistor (penguat), dioda (penyearah), llilitan (penghubung/jembatan arus), fius (penghubung (pengaman arus) dan lain-lain.<br /><br />Yang termasuk komponen aktif antara lain IC dengan berbagai fungsi antara lain<br />1. IC Antena switch = menangkap dan mengirim sinyal<br />2. IC PA (Power Amplifier) = Memperkuar sinyal<br />3. IC Audio = Mengolah fungsi suara<br />4. IC Power = Mengolah fungsi tegangan<br />5. IC Charger = Mengelola fungsi charger<br />6. IC CPU = Mengolah dan mengontrol seluruh fungsi di handphone<br />7. IC RAM & Flash = Menyimpan data kerja<br />8. IC UI (User interface) = Mengatur fungsi yang berhubungan dengan pemakai<br />9. banyak lagi IC-IC yang mengatur berbagai fungsi tergantung dari spesifikasi handphone tersebut.<br /><br />Oleh karena itu tahap awal perbaikan pada handphone adalah pengecekan pada "kelistrikan" yang ada pada circuit handphone. Belum tenntu kerusakan pada hanphone selalu disebabkan oleh kerusakan IC, bisa jadi kerusakan tersebut ditimbulkan oleh jalur yang tidak terhubung sempurna (putus jalur) ataupun disebabkan karena IC yang tidak mendapatkan suply luistrik (tegangan) sebagaimana mestinya. Sehingga penguasaan alat ukur / metode pengukuran serta pemahaman skema kerja handpone sangat berperan penting dalam proses perbaikan handphone.<br /><br />Untuk mempelajari penggunaan alat ukur (power suplay dan multi tester baik digita maupun analog) dan cara membaca skema hanndphone akan kami bahas dibagian lain. <br /><br /></span>Service Handphonehttp://www.blogger.com/profile/17046540457899354811noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8595611582084864526.post-13315613247181539932008-11-04T17:11:00.000-08:002008-11-04T17:35:16.435-08:00Sekilas Tentang Service<span style="font-size:85%;"><span style="font-family: arial;">Handphone pada dasarnya terbagi menjadi 2 komponen utama yaitu hardware dan software. Kedua-duanya harus dalam kondisi <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">OK</span> supaya handphone dapat beroperasi dengan benar. Jika salah satunya bermasalah maka bagian lainnya dipastikan tidak dapat dioperasikan.<br /><br />Untuk memperbaiki kerusakan pada hardware ada beberapa hal yang harus dikuasai.<br />1. Bisa menggunakan peralatan service dengan optimal<br />2. Mampu melepas dan memasang kembali komponen-komponen pada handphone<br />3. Bisa membaca diagram/skema handphone.<br /><br />Untuk pemula pertama-tama yang benar-benar harus dikuasai paling tidak bisa menggunakan peralatan service secara optimal. Contohnya : bisa menggunakan dan membaca skala pada multi tester dan power suply karena inilah intinya proses perbaikan pada handphone. Karena, untuk dapat mengetahui kerusakan handphone secara pasti tentunya harus diperiksa terlebih dahulu jalur atau bagian-bagian yang mengalami kerusakan menggunakan peralatan service yaitu multitester (avometer) dan power suplay. (Akan dibahas dibagaian lain). Jika hasil yang didapat tidak tepat maka analisa kerusakan juga menjadi tidak tepat.<br /><br />Bagitu pula dengan penguasaan software. Jika penguasaan software hanya setengah-setengah, bukannya handphone menjadi baik, bahkan bisa jadi kerusakannya tambah parah akibat kesalahan prosedur (salah flash).<br />Adapun alat-alat (hard tool) yang dibutuhkan dalam proses perbaikan antara lain :<br />1. Blower / hot air gun 6. Timah cair<br />2. Solder 7. Cetakan IC BGA<br />3. Multi Tester digital / analog 8. Kawat Jumper<br />4. Power Suply 9. Obeng Set<br />5. Timah gulung 10. Siongka dan tiner<br />Paling tidak alat-alat itulah yang harus dimiliki dan tetunya masih banyak peralatan lain yang digunakan untuk menunjang proses perbaikan. Tentunya semakin banyak peralatan yang digunakan semakin besar pula modal yang dikeluarkan. Apalagi untuk sekadar memulai proses perbaiakan <span style="font-style: italic;">ala kadarnya</span>, paling tidak peralatan yang disebutkan diatas sudah lebih dari cukup.<br /><br />Sedangkan peralatan untuk perbaikan software yang dibutuhkan antara lain :<br />1. Komputer minimal Pentium 3 dengan RAM dan Harddisk yang cukup besar untuk menginstall dan menyimpan <br /> file-file yang dibutuhkan (firmware dan skema).<br />2. Box Repair + Kabell Flash (Minimal UFS 3 Tornado, lebih baik dilengkapi dengan HWK ori untuk jenis handphone<br /> terbaru / BB5 ).<br />Itulah sekelumit tentang peralatan baik harware maupun software yang dibutuhkan dalam proses perbaikan handphone.<br /> <br /></span></span>Service Handphonehttp://www.blogger.com/profile/17046540457899354811noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8595611582084864526.post-88227892754288654302008-11-04T05:33:00.000-08:002008-11-04T17:49:57.682-08:00Service Handphone Itu Gampang<span style="font-size:85%;"><span style="font-family: arial;">Kalau dulu yang namanya kerusakan HP itu selalu membuat panik yang punya HP. Bukannya apa-apa, soalnya kalau udah masuk kandang (service center) biaya yang dikeluarkan tentunya tidak murah apalagi biaya perbaikan yang cenderung mahal. Belum lagi tidak semua konter HP menyediakan layanan service. Oleh karena itu yang namanya service handphone merupakan momok bagi sebagian orang khususnya yang berkantong tipis alias kanker (kantong kering).</span><br /><span style="font-family: arial;">Nah...tujuan saya membuat blog ini adalah untuk mempermudah orang awam untuk bisa memperbaiki atau sekedar pertolongan pertama apabila handphone yang dimiliki mengalami trouble baik oleh kesalahan sendiri maupun kerusakan yang tidak sengaja seperti terjatuh atau terkena cairan.</span><br /><span style="font-family: arial;">Saya mohon maaf kepada teman-teman teknisi handphone, apabila blog ini dianggap merugikan atau mengurangi pendapatan. Toh yang namanya rezeki sudah diatur yang diatas. Mudah-mudahan malah dengan adanya blog ini dapat membantu teman-teman teknisi handphone khususnya pemula untuk mendapatkan pengetahuan atau sekadar tambahan pengalaman dalam perbaikan handphone.</span></span>Service Handphonehttp://www.blogger.com/profile/17046540457899354811noreply@blogger.com1